Senin, 10 Juni 2013

LURU ILMU


بسم الله الرحمن الرحيم
Tgk, apa kitab kuning itu payah ya?.
Jangan tanya sama saya. maksudnya; kitab itu tidak semudah membaca koran. Kitab itu bisa dikatakan sukar dan bisa dikatakan mudah.
Pada orang yang baru belajar__supaya termotifasi__kita bilang mudah. Bahkan banyak sudah-surah penting dalam matan kitab yang dipelajari.
Namun, bila orang yang sudah lama belajar didayah. Nampaklah sangat sukar mempelajari kitab kuning. Namun siapa yang dimudahkan oleh Allah swt pasti akan mudah juga. Semoga kita termasuk orang yand dimudahkan belajar kitab kuning oleh Allah swt. Amin Ya Mujibussailin.
***
Kenapa tidak bisa membaca, menyurahkan dan mempertahankan isi surah kitab kuning?. Ada beberapa perkara penyebab tidak bisanya kitab. Diantaranya:
  1. Hati masih kotor. Ilmu yang ada didalam kitab kuning adalah nur. Bila hati masih kotor tidak mungkin melekatnya nur dalam hati. Ibarat didalam kandang ayam ada musang. Bagaimanapun kita kejar ayam supaya masuk kekandang dia tidak akan masuk. Kecuali mencari mati. Begitu juga nur, dia tidak akan bersatu dengan ilmu. Kalau tidak ada lagi malam maka terbitlah matahari.
  2. Banyak melaksanakan maksiat. Manusia tidak ada yang ma’sum kecuali nabi. Dizaman sekarang ini ma’siat ibarat pesta. Semua orang berkumpul-kumpul dalam melaksanakan ma’siat. Semua orang sudah meramaikan diri memakai produk maksiat. Merajalelanya maksiat sangat sulit dibendung. Ma’siat mata, tangan, kaki. Maksiat lahiriyah dan batiniyah. Hidup bergelimang dengan ma’siat. Maka jauhkanlah duhai jiwa yang tenang.
  3. Kurang termotifasi mempelajari kitab kuning. Apalagi dizaman sekarang ini. mempelajari kitab kuning tidak ada masa depan. Tidak ada yang menjadi pejabat gara-gara alim kitab kuning. Tidak pegawai pemerintah yang mahir kitab kuning. Yang banyak adalah menjadi masyarakat biasa. Kondisi ini menjadi penentu kuatnya himmah dalam belajar kitab kuning.
  4. Tidak tau apa faedah mempelajari kitab kuning. Ibarat kata pepatah. Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Natijah yang bisa diambil dari hikayah uleue ini: jai bue lee boh kuah hana tuepe faedah kitab tan tabaca.
  5. Kondisi zaman. Di era Fesbuk-an, di era tewiter-an merupakan penghalang paling besar. Apalagi di era HP telah merambat menjadi sebuah kebutuhan anak-anak tanpa kontrol bebas sesukanya memainkan HP. Apalagi ada paket2 murah yang tak tau kemana mau dihabiskan. Ibarat kata pepatah aceh dulu: ”pajan siet tapeulheuh layang menyo ken luah blang lheuh musem padee, karena tanyoe manteng trep matee.
Imam Syafi’i pernah mengadu pada guru beliau yang bernama Wake’ Bin Rabi’. Duhai Guruku, kenapa buruk hafalanku?.
lon mengadu bak droeneh Tgk. Paken diulon brok hafalan. Karena di ulon sabee meulagu, gadoh puegah yang bukan-bukan.
Sang guru pun menasehati: ”Tinggalkan ma’siat, karena ilmu adalah nur, ma’siat tidak akan pernah bersatu dengan kebaikan.”
***
Ya Allah, Mudahkanlah pada kami belajar dan mengajar. semoga ilmu yang kami dapatkan walau secuil bermamfaat didunia dan akhirat. Amin Ya Mujibus Sailin.

0 komentar: